Mitsubishi Outlander Sport - Lets Go Out n Play


- Pelesiran 'ngga' harus selalu kepantai, dan kali ini tim Autorevo membawa SUV bergenre crossover Mitsubishi terbaru, Outlander Sport ke bumi Parahyangan - Bandung. Tujuannya pun cukup mudah, mejelajah di kawasan hutan pinus Cikole tepat berada di bawah kaki Gunung Tangkuban Perahu sampai menelusur ke Waduk Jatiluhur di Purwakarta. Tapi bukan wisata ini yang menjadi objek utama melainkan pengujian kami terhadap Outlander Sport tipe PX yang diklaim lebih sempurna setelah mendapat improvement beberapa waktu lalu.
Tak butuh waktu lama untuk merasakan sisi performanya, saat melintas di jalur Cipularang dalam keadaan lenggang pedal gas kami injak dalam-dalem guna merasakan power yang dihasilkan dari mesin 2.0L-nya. Alhasil tenaganya spontan keluar yang mendorongnya melesat lebih cepat. Saat melibas jalur berliku penuh dengan tanjakan seakan nafasnya tak putus-putus meski efek limbung masih sedikit terasa ketikan bermanuver, hal ini cukup wajar bila melihat tinggi dari ground clearancenya.
Sedikit membahas dengan ubahan yang terjadi pada Outlander Sport facelift ini. Dari segi tampilan meski tetap memancarkan aura sporty, tapi bila diperhatiakn sedikit berkurang akibat desain gril yang tak menganut ala honeycomb. Sedangkan disektor belakang juga terjadi ubahan kecil pada desain bumpernya yang juga telah ditemani dengan sensor parking sebagai penunjang keselamatan. 
Ruang interior juga mendapat sentuhan baru, lebih mengarah ke sisi comfort penumpang belakang dengan menghadirkan sistem reclining yang mampu membuat jok rebah sekitar 6 derajat dan memberikan kenyamanan baru untuk para penumpangnya, sedangkan pembaruan lain datang dari settingan pada sektor transmisi yang diklaim lebih padat ketika berada di putaran atas. Hal ini sudah redaksi rasakan sendiri ketika membesutnya di ruas Tol Cipularang tadi.
Masuk ke kota bandung dan langsung mengarah ke kawasan Lembang. Dengan dimensi yang kompak Outlander juga cukup asik diajak sedikit selap-selip, apalagi didukung teknologi Electronic Power Steering yang membuat lingkar kemudi asik diajak bermanuver. Satu jam perjalanan, kami sudah masuk kawasan Lembang, ditemani dengna kabut tipis yang muali turun menjelang siang hari. Setelah masuk kawasan Hutan Pinus Cikole yang ada di bawah kaki Gunung Tangkuban Perahu, kami memutuskan untuk berhenti sejenak menikmati udara sejuk dan segar sebelum akhirnya meneruskan perjalanan.
Sebelum melanjutkan perjalanan, selubung panoramic roof yang membentang panjang diatap sengaja kami buka agar lebih bisa menikmati alam disini. Lagi-lagi jalur berkelok harus kami hadapai, tapi hal ini tidak menjadi halangan berat begitu juga saat menanjak ringan disana. Rintik hujan yang mulai turun pun turut menambah suasan dingin ketika kami masuk kekawasan kebun teh. 
Disini bukan lagi medan aspal yang kami hadapi melainkan tanah berbatu serta genangan air yang menjadi santapan Outlander. Keindahan kebun teh yang dikelilingi bukit-bukit indah menjadi sajian utama pemanja mata yang dapat sedikit menghibur rasa lelah setelah berhari-hari dipenatkan dengan rutinitas pekerjaan. Disini kembali kami menguji tarikan dari performa mesin 1.998 cc 4-silinder dengan teknologi katup variabel MIVEC yang dikawinkan transmisi CVT dengan teknologi INVECS III sekligus suspensinya.
Tak ada masalah dengan performa, jalan berbatu dan sedikit terjal masih sanggup untuk dilahapnya. Settingan suspensi baru memang cukup pas ketika membesutnya dijalan mulus dan lurus, tapi saat melintasi medan grevel dan sedikit 'bumpy' bantingan mengorbankan sedikit kenyamanannya karena cukup terasa hingga dalam kabin. 
Puas bermain hujan di kebun teh, giliran menelusuri perjalanan berikutnya menuju Waduk Jaitluhur - Purwakarta. Ups, kali tak lagi kami masuk ke jalan Tol melainkan memilih melintasi jalan biasa dengan mengandalakan navigasi yang ada pada Outlander sekaligus menguji keakuratannya. Estimasi waktu tempuh selama satu setengah jam pun sukses kami tembus meski sedikit mengalami masalah akibat kemacetan yang terjadi dibeberapa ruas karena rusaknya jembatan yang merupakan jalur utama.
Masuk ke kawasan Jatiluhur, untuk masuk dekat dengan bibir waduk kami dihadapkan dengan lumpur dangkal akibat hujan. Meski sedikit selip tapi lagi-lagi hal ini bukan menjadi masalah berarti, dan si Mitsubishi Outlander Sport pun sukses sandar mendekati pingir waduk yang disuguhi keindahan alam sekitar. 
Overall, Outlander facelift yang dibandrol sebesar Rp 344 juta on the road Jakarta ini ternyata cukup memberikan kepuasan tersediri untuk kami. Bukan hanya dari segi sensasi berkendara dan perforam saja, kebolehanya melahap beragam medan pun patut untuk diacungi jempol selain dari sisi konsumsi bahan bakarnya yang masih bersahabat. Total keseluruhan komsumsi bahan bakar sejak perjalanan awal sampai ke tujuan angka MID menunjukan 13.4 km/l.
stanly